Euthanasia
Bayangan suram itu pada akhirnya berani kembali Hidup dan menghidup udara dari seonggok daging yang tak serupa sebelumnya Ia memelukku begitu erat hingga tercekat Namun masihlah sama, ia gelap, jahat, dan membuatku bergidik ngeri barangkali kini tak ada yang sanggup melukisku selain rasa takut Aku tak pernah ingin bergumul dalam perseteruan ini Antara otak dan nurani yang saling melukai Aku sendiri tlah begitu lelah hanyut dalam perasaan-perasaan tak terprediksi Kerap kalinya jemariku ingin lancang membunuh perasaan yang perlahan tumbuh, Kejam memang, Namun lebih baik tinimbang kesekian kalinya harus kembali lebam, karena sosok yang membuatku gamang