Untuk Tuan Hitam

Pertemuan Suram

 

Di lorong-lorong paling gelap

Gaung-gaung suram direkat oleh pengap

Ada ruang sesak yang barangkali sanggup menciutkan nyali

Dinding-dinding penuh semak berduri,

yang justru menjadi sebuah ruang temu

Aku dan kau

Tidak ada yang dibicarakan selain kesialan-kesialan

Ucapku barangkali telah sanggup merusak gendang telingamu

 Kau berbisik selanjutnya, “Ini pertemuan paling suram”

Sisanya hanya aku dan…..

kau memilih hengkang

 


 

Kanvas Hitam

 

Kau suka warna-warna

Pelangi pada kanvas putih yang kau sapukan

Tapi barangkali sebuah pertemuan suram,

pada akhirnya membawa sebuah kanvas hitam

Kanvas putihmu kehilangan objek lukisnya

Warna-warnamu pudar,

telah serupa cat murahan yang luntur oleh air mata

Dipaletmu hari ini kulihat hanya sebatas hitam,

yang lalu kau sapukan penuh pada kanvas kosong

Aku telah menjelma ribuan kesialan dan kanvas hitam penuh rapalan duka

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sempurna Yang Sesungguhnya Ialah Sederhana

Puisi-puisi Cinta Yang Entah Untuk Siapa

Euthanasia